Rabu, 24 November 2010

ulangan yang tragis

berawal pada hari kamis, 24 november 2010 siswa ips 2 atau yang lebih dikenal N.K.R.I akan melakukan ulangan pkn yang di ajar oleh pak siswanto.
pak siswanto adalah pembimbing mata pelajaran PKN dan ekstrakulikuler bulu tangkis
pak siswanto pun datang membawa soal ulangan.
siswa kanan mendapatkan soal genap yang kiri mendapatkan soal ganjil.
soal demi soal dilalui tapi jawaban demi jawaban yang sangat sulit tidak kami temukan.
siswa pun melakukan strategi pengitaian dengan cara melirik kebelakan.
tapi apesnya aku.
diblakang tempat duduku ada siswi yang pailnya amit-amit.
berbagai cara di lakukan agar teman - temannya tidak dapat menconto.
mulai dengan cara menutupinya dengan buku.
menutupinya dengan tangan dan masih banyak hal yang dilakukan.
rasanya pengen--tiiiit--tititittit-----tiiiit-----.
maap sensor.
akhirnya saya pun mendapatkan nilai yang mengbanggakan 30.
terima kasih.

Sejarah Hari Guru Nasional

diawali dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) tahun 1912, kemudian berubah nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) tahun 1932.Pada tahun 1932 nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perubahan ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata “Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda. Sebaliknya, kata “Indonesia” ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa Indonesia.namun Pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas.
Semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24 – 25 November 1945 di Surakarta. Melalaui kongres ini, segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama, dan suku, sepakat dihapuskan. Mereka adalah – guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk. Mereka bersatu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di dalam kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945 – seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan.

Dengan semangat pekik “merdeka” yang bertalu-talu, di tangan bau mesiu pemboman oleh tentara Inggris atas studio RRI Surakarta, mereka serentak bersatu untuk mengisi kemerdekaan dengan tiga tujuan :
1. Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia;

2. Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan;

3. Membela hak dan nasib buruh umumnya, guru pada khususnya.

Sejak Kongres Guru Indonesia itulah, semua guru Indonesia menyatakan dirinya bersatu di dalam wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Jiwa pengabdian, tekad perjuangan dan semangat persatuan dan kesatuan PGRI yang dimiliki secara historis terus dipupuk dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan negara kesatuan republik Indonesia. Dalam rona dan dinamika politik yang sangat dinamis, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tetap setia dalam pengabdiannya sebagai organisasi perjuangan, organisasi profesi, dan organisasi ketenagakerjaan, yang bersifat unitaristik, independen, dan tidak berpolitik praktis.

Untuk itulah, sebagai penghormatan kepada guru, pemerintah Republik Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, menetapkan hari lahir PGRI tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional, dan diperingati setiap tahun
Selamat Hari Guru!!...

Kamis, 04 November 2010

Bersih-bersih Gudang

hari yang cerah membuat siswa siswi social 2 atau yang sering disebut NKRI ersebu menjadi lebih semangat.
berawal dari teman-teman yang mencari tongkrongan yang asyik dan nyaman.Kegiatan ini berawal pada hari rabu tanggal 3 november 2010. teman-teman yang terdiri dari yudhis, fahmi, satria, puguh, makmun selaku kepala suku ahli penakluk hewan liar maupun tidak lia, dan banyak teman lagi yang sering nongkrong di gudang MGMP yang sudah tidak terurus dan terawat tersebut.
Mereka semua mempunyai inisiatif untuk membersihkannya. ada yang mencari sapu, pel, dll.
banyak sampah-sampah dan alat peraga yang rusak dibuang ketempat sampah. sedikit demi sedikitpun gudang tersebut menjadi bersih dan tertata.